Blog ini betul-betul kliping. Artinya mengumpulkan berbagai tulisan media yang sayang untuk dibuang, tanpa mengubah apapun. Saya mengundang teman-teman yang kebetulan sudah menekuni kliping dengan tema apapun untuk bergabung. Bisa dengan menyumbang kliping ke blog ini, atau menghubungkan blog kliping mu dengan blog ini.

Motivasi untuk Terus Menghadapi Kehidupan

Ada orang yang keadaan hidupnya sangat sulit dan berat. Namun, bukan berarti kita lalu hanya bisa meratapi nasib dan berputus asa karena seperti kata pepatah, "Orang-orang yang hanya bisa mengasihani dirinya tidak akan menghasilkan apa-apa."

"Sebenarnya, saya sudah pernah menulis di rubrik ini belasan tahun yang lalu. Ketika itu saya lelah menanggung beban hidup. Saya pengin tidur, enggak bangun lagi... Lalu saya masuk ke rumah sakit jiwa. Sekarang usia saya 50 tahun. Satu per satu saudara dekat saya meninggal. Ayah meninggal tahun 2001, lalu tahun 2007 Ibu menyusul Kini saya berdua dengan adik laki-laki berumur 4O tahun yangjuga pernah dirawat di rumah sakit jiwa. Kompleksitas beban psikologis sejak saya TK hingga saat ini telah menjadikan raga saya terganggu kesehatannya. Rasanya gangguan jiwa. telah berganti menjadi sakit jasmani. Saya telanjur tua, takpunya kesempatan untuk mengembangkan diri, menikah, melahirkan keturunan. Dahulu, gangguan jiwa jenis apa pun sepertinya sudah saya alami. Kini, saya tak punya apa-apa dan siapa-siapa, tinggal bersama adik, merawat dia. Saya tidak sering mengeluh lagi. Ada income dari mengontrakkan rumah orangtua, tapi pas-pasan untuk hidup. Rasanya saya hanya menanti ajal, tetapi kadang sering berharap, mantan bos memanggilku mencarikan jalan keluar. Atau, ada pekerja seni yang tahu bagaimana aku berjuang melawan skizofrenia/paranoid, lalu memfilmkannya. Judulnya Berjuang Melawan Skizofrenia. Atau, adakah yang mau membantu saya agar bisa tinggal dipanti wreda? Saya mesti gimana Bu?"
SMS. Jateng


(Jawaban berikut juga saya tujukan bagi mereka yang tak kunjung mendapat pekerjaan atau menderita sakit terminal.)

Kehidupan perlu disyukuri

Saya ikut prihatin atas penderitaan Anda. Memang meng-alami sakit jiwa kronis sangat menimbulkan ketidaknyamanan dalam hidup. Namun, bukan berarti Anda terus-menerus menunjukkan gejala yang berat, bukan? Ada kalanya anda bisa "tenang dan menurun kegelisahnnya". Anda juga masih dapat berpikir jernih dan positif, bah-kan bisa ikut merawat adik yang juga lebih kurang sama kesehatannya.

Sebenarnya, keberadaan Anda sangat berarti bagi adik. Itu sudah memberikan makna mendalam, bukan? Anda masih punya dia, adik pun pasti bersyukur punya kakak yang merawatnya. Mungkin tepatnya, Anda berdua bisa saling merawat dan membina kehidupan seoptimal Anda bisa.

Orang bijak mengatakan, "Jika kita ingin bahagia atau sehat: fokuslah pada apa yang sudah kita punyai, bukan pada apa yang tidak kita punyai".

Atau, renungkan juga ucapan yang mengatakan, "Lebih hebat orang yang berani hidup dari-pada yang berani mati". Artinya, kita perlu mensyukuri semua yang sudah kita peroleh, apakah itu ijazah kesarjanaan Anda, pengalaman kerja, kasih sayang dari seseorang, peninggalan orangtua yang bisa menghasilkan pemasukan, dan lainnya.

Dengan begitu, kita bisa tetap punya semangat untuk melanjutkan kehidupan. Untuk saat ini, saya tak menyarankan Anda masuk panti wreda. Usahakan tetap serumah dengan adik, menjaga dan membina komunikasi semaksimal mungkin dengannya. Minum obat sesuai dengan in-struksi dokter dan hadapi hari esok dengan optimistis.

Motivasi

Kunci utama adalah harus tetap punya harapan, sepahit apa pun hidup ini. Kita perlu me"motivasi diri" agar terus berdaya menghadapi hari esok.

Motivasi adalah suatu kondisi psikologis yang menimbulkan, mengarahkan, dan memper-tahankan tingkah laku tertentu. Motivasi sangat berperan dalam kehidupan dan kegiatan kita. Tanpa motivasi, sulit mencapai perbaikan hidup.

Mengenai keinginan mewujudkan cerita dalam film, saya sangat mendukung. Rajinlah menulis dan mengirimkan kepada orang yang tepat. Kalau belurn berhasil, tak perlu kecewa, pasti ada hikmah lain yang akan Anda peroleh. Bekerja apa pun boleh, asal tidak ngoyo. Usahakan hidup seimbang, tapi santai.

Cara meningkatkan motivasi
  1. Beri ganjaran kepada diri sendiri untuk memperkuat perilaku tertentu. Ganjaran hanya dapat diberikan apabila Anda telah berhasil mencapai sasaran. Misalnya, beri hadiah kepada diri Anda sebagai ganjaran khusus (jalan-jalan ke taman) jika ke-marin Anda tidak mengeluh. Jangan lupa memberikan ucapan "selamaf kepada diri sendiri bila berhasil. Kalau tidak, Anda akan terbiasa menurunkan kebiasaan untuk bersikap riang.
  2. Tetapkan sasaran secara efektif. Berusahalah menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari, bukan menjadi yang sempurna. Motivasi yang efektif menuntut pengarahan terhadap suatu tujuan. Tujuan yang lebih rinci, realistis, dan berada di ba-wah kendali kita cenderung memunculkan usaha yang lebih besar daripada tujuan yang terlalu umum. Misalnya, "saya ingin selama tiga hari ke depan tidak mengeluh tentang kondisi adik" atau "malam hari saya akan berdoa mengucap syukur atas keberhasilan saya membereskan rumah".
  3. Aturlah lingkungan. Cermati dan kenali diri Anda sebaik-baiknya, apakah Anda tipe mudah sedih atau mudah marah. Maka, aturlah lingkungan fisik, misalnya ganti cat ruang tidur dengan warna yang bisa meredam emosi Anda. Seringlah memasang musik yang lembut dan menenangkan. Pergilah ke mal atau berkunjung ke rumah teman sejauh itu bisa menghibur perasaan yang gundah.
    Selamat berjuang terus.

Agustine Dwiputri, psikolog
Kompas, Minggu 22 November 2009

0 comments:

Post a Comment